NAMA SAYA ANDIMUHAMAD TAUFIK AMALROS, BIASA TEMAN2 SAYA PANGGIL OPIK, KALO ADA YANG MAU HUBUNGIN SAYA HUB SAJA:085234426612
STKIP MUHAMMADIYAH BONE.COM

Kamis, 20 Oktober 2011

PENGERTIAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

TUGAS PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGERTIAN
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM





Nama      : Andi M Taufik AR
Jurusan   : Pendidikan Kewarganegaraan


STKIP MUHAMMADIYAH BONE
KAMPUS III KAHU
JURUSAN IPS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
2011/2012

UNSUR UNSUR PENDIDIKAN


Peserta Didik

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.

Berikut ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:

a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b. Individu yang sedang berkembang.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

Orang yang Membimbing (Pendidik)

 Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.

Interaksi Antara Peserta Didik dengan Pendidik (Interaksi Edukatif)

Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.

Ke Arah Mana Bimbingan Ditujukan (Tujuan Pendidikan)

1.Alat dan Metode

Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.


2. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (Lingkungan Pendidikan)

Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM SOSIAL

Lembaga / lingkungan pendidikan adalah tempat dilaksanakan kegiatan pendidikan.
Di Indonesia dikenal istilah tiga pusat pendidikan yang terdiri dari:
Ø LP keluarga
Ø LP sekolah
Ø LP masyarakat
Masing-masing LP ini mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda dalam menjalankan kegiatan pendidikan, namun kegiatannya saling menunjang dan punya tujuan yang sama: mewujudkan tujuan pendidikan.Hal ini menunjukan bahwa lembaga pendidikan sebagai sistem sosial, artinya bahwa lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
LEMBAGA/ LINGKUNGAN PENDIDIKAN
A. LP Keluarga
1) Pengertian
Keluarga merupakan lembaga/lingkungan pertama dan utama yang dikenal anak, hal ini disebabkan karena kedua orang tuanyalah orang yang pertama dikenal anak. Sehingga pendidikan, bimbingan, perhatian, dan kasih sayang yang pertama dirasakan anak adalah dari keluarga
Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Kehadiaran anak di dunia ini disebabkan hubungan kedua orang tua, maka mereka yang harus bertanggung jawab terhadap anak.
Seorang anak di lahirkan dalam keadaan tidak berdaya dan dalam keadaan ketergantungan dengan orang lain tidak mampu berbuat apa-apa bahkan tidak mampu menolong dirinya sediri ia dilahirkan dalam keadaan suci bagaikan kertas putih yang kosong sesuai dengan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan demikian terserah kepada orang tua untuk memberikan corak warna yang dihendaki terhadap anaknya. kenyataan tersebut menunjukkan bahwa kehidupan seorang anak pada saat itu benar-benar tergantung pada orang tuanya. Orang adalah tempat menggantungkan diri bagi anak secara wajar. Oleh karena itu menurut ajaran islam untuk terbinanya situasi keluarga sakinah yang bernuansa islami hendaklah menjadikan kriteria agama menjadi kriteria utama.
Untuk mendukung terjalinnya proses tersebut di perlukan keberadaan kehidupan rumah tangga yang harmonis. Kegagalan pendidikan di rumah tangga akan berdampak cukup besar pada proses pendidikan anak .
Barang siapa yang menelantarkan anak dari pendidikan (agama) yang akan bermanfaat baginya, serta membiarkannya hidup sia-sia tanpa guna, ia telah melakukan kesalahan yang fatal. Karena, kerusakan yang terjadi pada kebanyakan anak berasal dari orang tua dan ketidakpedulian mereka atas pendidikan anak mereka.
Sebagai orang tua seharusnya senantiasa mengikuti dan mengawasi kondisi anak-anak walaupun sudah dewasa. Seharusnya orang tua tetap mengawasi kondisi anak-anaknya, mengikuti perkembangan mereka. Melaksanakan apa yang Allah wajibkan kepada keduanya terhadap mereka, berupa memberi nasehat, petunjuk, peringatan, anjuran berbuat baik, dan menghindari kejelekan. Baik kepada anak yang masih kecil maupun yang sudah besar.
Oleh karena itu, perlu disadari oleh setiap keluarga (orang tua) bahwa tugas dan tanggung jawab mereka mendidik anak, tidak selesai dengan menyerahkan anak kepada lembaga pendidikan, baik sekolah maupun pesantren. Sebab tanggung jawab utama mendidik anak tetap ada pada keluarga. LP lainnya hanya bersifat membantu melaksanakan tanggung jawab tersebut.
Orang tua bertanggung jawab memperhatikan pendidikan anak terutama ketika anak tidak berada dibawah tanggung jawab lembaga pendidikan tertentu. Akan lebih bagus lagi jika orang tua tetap memperhatikan perkembangan anaknya walaupun anak itu sedang dididik di sekolah atau pesantren.
2) Tugas
Lembaga pendidikan pertama dan utama dalam membentuk pola kepribadian anak.
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar pada anak.Mengajarkan ilmu agama, Akhlaqul karimah, dan pandangan hidup pada anak demi kehidupannya.Membentuk pribadi yang utuh.
Meletakkan landasan bagi perkembangan anak pada masa berikutnya.
B. LP Sekolah
1) Pengertian
Keluarga (orang tua) merupakan pihak pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak. Sebab orang tualah yang membuat dan melahirkan anak. Selain itu kesuksesan anak adalah kesuksesan orang tua juga, dan sebaliknya kegagalan anak adalah kegagalan orang tua juga.
Namun tatkala dihadapkan dengan ralita keterbatasan ilmu, kemampuan dan kesempatan yang dimiliki oleh orang tua, mereka menyerahkan tanggung jawab tarbiyah dan pendidikan tersebut kepada lembaga-lembaga tarbiyah yang tersedia, atau kepada para pendidik seperti ustadz dan ustadzah yang memiliki kemampuan dan tanggung jawab pendidikan.
Sekolah memegang peranan penting dalam proses sosialisasi anak, walaupun sekolah merupakan hanya salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak. Anak mengalami perubahan dalam perilaku sosialnya setelah ia masuk ke sekolah. Di rumah ia hanya bergaul dengan anggota keluarga yang terbatas jumlahnya, terutama dengan anggota keluarga dan anak-anak tetangga. Suasana dirumah bercorak informal dan banyak tindakan yang diizinkan menurut suasana di rumah. Anak itu mengalami suasana yang berbeda di sekolah. Ia bukan lagi anak istimewa yang diberi perhatian khusus oleh ibu guru, melainkan hanya salah seorang di antara puluhan murid lainnya di dalam kelas. Dengan suasana kelas demikian, anak itu melihat dirinya sebagai salah seorang di antara anak-anak lainnya.
Jadi di sekolah anak itu belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru yang memperluas keterampilan sosialnya. Ia juga berkenalan dengan anak yang berbagai ragam latar belakang dan belajar untuk menjalankan peranannya dalam struktur sosial yang dihadapinya di sekolah. Dalam perkembangan fisik dan psikologis anak, selanjutnya anak memperoleh pengalaman-pengalaman baru dalam hubungan sosialnya dengan anak-anak lain yang berbeda status sosial, kesukuan, agama, jenis kelamin dan kepribadiannya. Lambat laun ia membebaskan diri dari ikatan rumah tangga untuk mencapai kedewasaan dalam hubungan sosialnya dengan masyarakat luas.
2) Tugas Lembaga Sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan mengarahkan akhlaq tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Sementara dalam perkembangan kepribadian anak didik, peranan sekolah dengan melalui kurikulum, antara lain yaitu,
a.       Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan).
b.      Anak didik belajar mentaati peraturan-peraturan sekolah.
c.       Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
C. LP Masyarakat
1) Pengertian
Merupakan salah satu LP pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap pengembangan pribadi seseorang. Dalam fungsinya sebagai mahluk sosial, manusia dalam kehidupan sementara berhubungan dan memerlukan bantuan orang lain. Oleh karena itu tidak mungkin bisa hidup secara layak tanpa berintraksi dengan lingkungan masyarakat dimana mereka berbeda.
Pendidikan anak ternyata tak sebatas dalam lingkup keluarganya dan sekolah semata. Ketika kematangan sosial anak terus bertambah, bertambah pula ruang lingkupnya. Teman menjadi satu kebutuhan tersendiri bagi si anak. Teman bermain, teman belajar di sekolah, suatu saat menjadi bagian hidup seorang anak.
Pada saat itulah, orang tua harus menyadari betapa pentingnya pengawasan mereka terhadap anak-anak. Mengarahkan anak-anak, memilihkan teman yang baik untuk mereka, menjadi kewajiban bagi setiap orang tua yang menghendaki keselamatan anak-anaknya. Tidak jarang terjadi, orang tua yang telah berusaha menanamkan budi pekerti yang baik pada anak-anaknya di tengah keluarganya, mendapati anaknya menjadi seorang yang bengal dan rusak, akibat salah bergaul dengan teman-temannya. Ini tidaklah mengherankan, karena bagaimanapun teman akan memberikan pengaruh yang besar terhadap diri seseorang.
Bentuk-bentuk LP masyarakat: kursus, pesantren, kejar paket A, pelatihan kerja, majlis ta’lim, karang taruna, media massa, serta pergaulan dalam masyarakat.
2) Tugas
Mengajarkan dan mengembangkan nilai budaya, sosial, moral, agama, dan pola pergaulan
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan prkatis

Lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyrakat.
a.       Di rumah atau di dalam keluarga anak berinteraksi dengan orang tua (atau pengganti orang tua) dan segenap anggota keluarga lainnya. Ia memperoleh pendidikan informal, berupa pembentukan pembiasaan-pembiasaan (habit formation) seperti adab makan, tidur, bangun pagi, mandi, berpakaian, berakhlaqul karimah, dan lain sebagainya. Pendidikan informal dalam keluarga akan banyak membantu dalam meletakkan dasar pembentukan kepribadian anak. Misalnya sikap disiplin, lembut/kasar, rapi/rajin, penghemat/pemboros, dan sebagainya dapat tumbuh berkembang dengan kebiasaannya di rumah
b.      Di sekolah anak berinteraksi dengan guru-guru (pengajar) beserta bahan-bahan pendidikan dan pengajaran, teman-teman peserta didik lainnya, serta pegawa-pegawai tata usaha. Ia memperoleh pendidikan formal (terprogram dan terjabarkan dengan tetap) di sekolah berupa pembentukan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap bidang studi/ mata pelajaran. Akibat bersosialisasi dengan pendidikan formal, terbentuklah kepribadiannya untuk tekun dan rajin belajar disertai dengan keinginan untuk meraih cita-cita akademis yang setinggi-tingginya.
c.       Di masyarakat anak berinteraksi dengan seluruh anggota masyarakat yang beraneka ragam, seperti orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa. Ia memperoleh pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah berupa berbagai pengalaman hidup. Agar masyarakat dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepada generasi muda harus diteruskan atau diwariskan nilai-nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan dan bentuk-bentuk pola perilaku lainnya. Dengan demikian pendidikan dapat diartikan sebagai sosialisasi, dan belajar adalah sosialisasi yang berkesinambungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar