NAMA SAYA ANDIMUHAMAD TAUFIK AMALROS, BIASA TEMAN2 SAYA PANGGIL OPIK, KALO ADA YANG MAU HUBUNGIN SAYA HUB SAJA:085234426612
STKIP MUHAMMADIYAH BONE.COM

Minggu, 06 November 2011

landasan dan asas asas pendidikan


TUGAS 3
PENGANTAR PENDIDIKAN
LANDASAN DAN ASAS ASAS PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH:
ANDI M TAUFIK AR
711 008



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
KAMPUS III KAHU
STKIP MUHAMMADIYAH BONE
2011
PEMBUKAAN
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak darisejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk mnjemput masa depan.
Dan ditugas 3 ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan dan asas pendidikan, serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya. Landasan-landasan pendidikan tersebut adalah filosofis, kultural, psikologis, serta ilmiah dan teknologi. Sedangkan asas yang dikalia adalah asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat, kemandirian dalam belajar.








LANDASAN PENDIDIKAN
1. Landasan Filososfis
a. Pengertian Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme
1. ­Esensialisme
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial.
2. Perenialisme
Perensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
3. Pragmatisme dan Progresifme
Prakmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.



4. Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.
b. Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidkan Nasional
Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.











2. Landasan Sosiolagis
a. ­Pengertian Landasan Sosiologis
Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi  pendidikan meliputi empat bidang:
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2. Hubunan kemanusiaan.
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
b. Masyarakat indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek.
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran)

3. Landasan Kultural
a. Pengertian Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal.
Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai denga perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
b. Kebudayaan sebagai Landasan Sistem Pendidkan Nasional
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini harsulah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.





4. Landasan Psikologis
a. Pengertian Landasan Filosofis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman etrhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.
Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.
b. Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis
Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.






5. Landasan Ilmiah dan Teknologis
a. Pengertian Landasan IPTEK
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke  dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
b. Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah
Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat





ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKAN
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusu s di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara  asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam belajar.
1. Asas Tut Wuri Handayani
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.
Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:
Ø  Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)
Ø  Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)
Ø  Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)
2. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.
Ø  Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
Ø  Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.
3. Asas Kemandirian dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur tangan bila diperlukan.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).








DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Kamis, 20 Oktober 2011

PENGERTIAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

TUGAS PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGERTIAN
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM





Nama      : Andi M Taufik AR
Jurusan   : Pendidikan Kewarganegaraan


STKIP MUHAMMADIYAH BONE
KAMPUS III KAHU
JURUSAN IPS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
2011/2012

UNSUR UNSUR PENDIDIKAN


Peserta Didik

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.

Berikut ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:

a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b. Individu yang sedang berkembang.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

Orang yang Membimbing (Pendidik)

 Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.

Interaksi Antara Peserta Didik dengan Pendidik (Interaksi Edukatif)

Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.

Ke Arah Mana Bimbingan Ditujukan (Tujuan Pendidikan)

1.Alat dan Metode

Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.


2. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (Lingkungan Pendidikan)

Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM SOSIAL

Lembaga / lingkungan pendidikan adalah tempat dilaksanakan kegiatan pendidikan.
Di Indonesia dikenal istilah tiga pusat pendidikan yang terdiri dari:
Ø LP keluarga
Ø LP sekolah
Ø LP masyarakat
Masing-masing LP ini mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda dalam menjalankan kegiatan pendidikan, namun kegiatannya saling menunjang dan punya tujuan yang sama: mewujudkan tujuan pendidikan.Hal ini menunjukan bahwa lembaga pendidikan sebagai sistem sosial, artinya bahwa lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
LEMBAGA/ LINGKUNGAN PENDIDIKAN
A. LP Keluarga
1) Pengertian
Keluarga merupakan lembaga/lingkungan pertama dan utama yang dikenal anak, hal ini disebabkan karena kedua orang tuanyalah orang yang pertama dikenal anak. Sehingga pendidikan, bimbingan, perhatian, dan kasih sayang yang pertama dirasakan anak adalah dari keluarga
Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Kehadiaran anak di dunia ini disebabkan hubungan kedua orang tua, maka mereka yang harus bertanggung jawab terhadap anak.
Seorang anak di lahirkan dalam keadaan tidak berdaya dan dalam keadaan ketergantungan dengan orang lain tidak mampu berbuat apa-apa bahkan tidak mampu menolong dirinya sediri ia dilahirkan dalam keadaan suci bagaikan kertas putih yang kosong sesuai dengan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan demikian terserah kepada orang tua untuk memberikan corak warna yang dihendaki terhadap anaknya. kenyataan tersebut menunjukkan bahwa kehidupan seorang anak pada saat itu benar-benar tergantung pada orang tuanya. Orang adalah tempat menggantungkan diri bagi anak secara wajar. Oleh karena itu menurut ajaran islam untuk terbinanya situasi keluarga sakinah yang bernuansa islami hendaklah menjadikan kriteria agama menjadi kriteria utama.
Untuk mendukung terjalinnya proses tersebut di perlukan keberadaan kehidupan rumah tangga yang harmonis. Kegagalan pendidikan di rumah tangga akan berdampak cukup besar pada proses pendidikan anak .
Barang siapa yang menelantarkan anak dari pendidikan (agama) yang akan bermanfaat baginya, serta membiarkannya hidup sia-sia tanpa guna, ia telah melakukan kesalahan yang fatal. Karena, kerusakan yang terjadi pada kebanyakan anak berasal dari orang tua dan ketidakpedulian mereka atas pendidikan anak mereka.
Sebagai orang tua seharusnya senantiasa mengikuti dan mengawasi kondisi anak-anak walaupun sudah dewasa. Seharusnya orang tua tetap mengawasi kondisi anak-anaknya, mengikuti perkembangan mereka. Melaksanakan apa yang Allah wajibkan kepada keduanya terhadap mereka, berupa memberi nasehat, petunjuk, peringatan, anjuran berbuat baik, dan menghindari kejelekan. Baik kepada anak yang masih kecil maupun yang sudah besar.
Oleh karena itu, perlu disadari oleh setiap keluarga (orang tua) bahwa tugas dan tanggung jawab mereka mendidik anak, tidak selesai dengan menyerahkan anak kepada lembaga pendidikan, baik sekolah maupun pesantren. Sebab tanggung jawab utama mendidik anak tetap ada pada keluarga. LP lainnya hanya bersifat membantu melaksanakan tanggung jawab tersebut.
Orang tua bertanggung jawab memperhatikan pendidikan anak terutama ketika anak tidak berada dibawah tanggung jawab lembaga pendidikan tertentu. Akan lebih bagus lagi jika orang tua tetap memperhatikan perkembangan anaknya walaupun anak itu sedang dididik di sekolah atau pesantren.
2) Tugas
Lembaga pendidikan pertama dan utama dalam membentuk pola kepribadian anak.
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar pada anak.Mengajarkan ilmu agama, Akhlaqul karimah, dan pandangan hidup pada anak demi kehidupannya.Membentuk pribadi yang utuh.
Meletakkan landasan bagi perkembangan anak pada masa berikutnya.
B. LP Sekolah
1) Pengertian
Keluarga (orang tua) merupakan pihak pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak. Sebab orang tualah yang membuat dan melahirkan anak. Selain itu kesuksesan anak adalah kesuksesan orang tua juga, dan sebaliknya kegagalan anak adalah kegagalan orang tua juga.
Namun tatkala dihadapkan dengan ralita keterbatasan ilmu, kemampuan dan kesempatan yang dimiliki oleh orang tua, mereka menyerahkan tanggung jawab tarbiyah dan pendidikan tersebut kepada lembaga-lembaga tarbiyah yang tersedia, atau kepada para pendidik seperti ustadz dan ustadzah yang memiliki kemampuan dan tanggung jawab pendidikan.
Sekolah memegang peranan penting dalam proses sosialisasi anak, walaupun sekolah merupakan hanya salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak. Anak mengalami perubahan dalam perilaku sosialnya setelah ia masuk ke sekolah. Di rumah ia hanya bergaul dengan anggota keluarga yang terbatas jumlahnya, terutama dengan anggota keluarga dan anak-anak tetangga. Suasana dirumah bercorak informal dan banyak tindakan yang diizinkan menurut suasana di rumah. Anak itu mengalami suasana yang berbeda di sekolah. Ia bukan lagi anak istimewa yang diberi perhatian khusus oleh ibu guru, melainkan hanya salah seorang di antara puluhan murid lainnya di dalam kelas. Dengan suasana kelas demikian, anak itu melihat dirinya sebagai salah seorang di antara anak-anak lainnya.
Jadi di sekolah anak itu belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru yang memperluas keterampilan sosialnya. Ia juga berkenalan dengan anak yang berbagai ragam latar belakang dan belajar untuk menjalankan peranannya dalam struktur sosial yang dihadapinya di sekolah. Dalam perkembangan fisik dan psikologis anak, selanjutnya anak memperoleh pengalaman-pengalaman baru dalam hubungan sosialnya dengan anak-anak lain yang berbeda status sosial, kesukuan, agama, jenis kelamin dan kepribadiannya. Lambat laun ia membebaskan diri dari ikatan rumah tangga untuk mencapai kedewasaan dalam hubungan sosialnya dengan masyarakat luas.
2) Tugas Lembaga Sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan mengarahkan akhlaq tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Sementara dalam perkembangan kepribadian anak didik, peranan sekolah dengan melalui kurikulum, antara lain yaitu,
a.       Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan).
b.      Anak didik belajar mentaati peraturan-peraturan sekolah.
c.       Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
C. LP Masyarakat
1) Pengertian
Merupakan salah satu LP pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap pengembangan pribadi seseorang. Dalam fungsinya sebagai mahluk sosial, manusia dalam kehidupan sementara berhubungan dan memerlukan bantuan orang lain. Oleh karena itu tidak mungkin bisa hidup secara layak tanpa berintraksi dengan lingkungan masyarakat dimana mereka berbeda.
Pendidikan anak ternyata tak sebatas dalam lingkup keluarganya dan sekolah semata. Ketika kematangan sosial anak terus bertambah, bertambah pula ruang lingkupnya. Teman menjadi satu kebutuhan tersendiri bagi si anak. Teman bermain, teman belajar di sekolah, suatu saat menjadi bagian hidup seorang anak.
Pada saat itulah, orang tua harus menyadari betapa pentingnya pengawasan mereka terhadap anak-anak. Mengarahkan anak-anak, memilihkan teman yang baik untuk mereka, menjadi kewajiban bagi setiap orang tua yang menghendaki keselamatan anak-anaknya. Tidak jarang terjadi, orang tua yang telah berusaha menanamkan budi pekerti yang baik pada anak-anaknya di tengah keluarganya, mendapati anaknya menjadi seorang yang bengal dan rusak, akibat salah bergaul dengan teman-temannya. Ini tidaklah mengherankan, karena bagaimanapun teman akan memberikan pengaruh yang besar terhadap diri seseorang.
Bentuk-bentuk LP masyarakat: kursus, pesantren, kejar paket A, pelatihan kerja, majlis ta’lim, karang taruna, media massa, serta pergaulan dalam masyarakat.
2) Tugas
Mengajarkan dan mengembangkan nilai budaya, sosial, moral, agama, dan pola pergaulan
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan prkatis

Lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyrakat.
a.       Di rumah atau di dalam keluarga anak berinteraksi dengan orang tua (atau pengganti orang tua) dan segenap anggota keluarga lainnya. Ia memperoleh pendidikan informal, berupa pembentukan pembiasaan-pembiasaan (habit formation) seperti adab makan, tidur, bangun pagi, mandi, berpakaian, berakhlaqul karimah, dan lain sebagainya. Pendidikan informal dalam keluarga akan banyak membantu dalam meletakkan dasar pembentukan kepribadian anak. Misalnya sikap disiplin, lembut/kasar, rapi/rajin, penghemat/pemboros, dan sebagainya dapat tumbuh berkembang dengan kebiasaannya di rumah
b.      Di sekolah anak berinteraksi dengan guru-guru (pengajar) beserta bahan-bahan pendidikan dan pengajaran, teman-teman peserta didik lainnya, serta pegawa-pegawai tata usaha. Ia memperoleh pendidikan formal (terprogram dan terjabarkan dengan tetap) di sekolah berupa pembentukan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap bidang studi/ mata pelajaran. Akibat bersosialisasi dengan pendidikan formal, terbentuklah kepribadiannya untuk tekun dan rajin belajar disertai dengan keinginan untuk meraih cita-cita akademis yang setinggi-tingginya.
c.       Di masyarakat anak berinteraksi dengan seluruh anggota masyarakat yang beraneka ragam, seperti orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa. Ia memperoleh pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah berupa berbagai pengalaman hidup. Agar masyarakat dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepada generasi muda harus diteruskan atau diwariskan nilai-nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan dan bentuk-bentuk pola perilaku lainnya. Dengan demikian pendidikan dapat diartikan sebagai sosialisasi, dan belajar adalah sosialisasi yang berkesinambungan.

Minggu, 18 September 2011

dear god


A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love purpose hard to find
While I recall all the words you spoke to me
Can't help but wish that I was there
Back where I'd love to be, oh yeah

Dear God the only thing yo yeah
I ask of you is
to hold her when I'm not around
when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

There's nothing here for me on this barren road
There's no one here while the city sleeps
and all the shops are closed
Can't help but think of the times I've had with you
Pictures and some memories will have to help me through, oh yeah

Dear God the only thing I ask of you is
to hold her when I'm not around
when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

Some search, never finding a way
Before long, they waste away
I found you, something told me to stay
I gave in, to selfish ways
And how I miss someone to hold
when hope begins to fade...

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love purpose hard to find

Dear God the only thing I ask of you is
to hold her when I'm not around
when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

Minggu, 21 Agustus 2011



I'm waking up from my summer dreams again
try to thinking if you're alright
then i'm shattered by the shadows of your eyes
knowing you're still here by my side

Reff :
I can see you if you're not with me
i can say to my self if you're okay
i can feel you if you're not with me
i can reach you my self, you show me the way

Life was never be so easy as it seems
'till you come and bring your love inside
no matter space and distance make it look so far
still i know you're still here by my side

Back to Reff :
Yeah… you're made me so alive,
you give the best for me…
love and fantasy
yeah…
and i never feel so lonely,
coz you're always here with me… yeah…
always here with me

Back to Reff :

I'm waking up from my summer dreams again
try to thinking if you're alright
then i'm shattered by the shadows of your eyes
knowing you're still here by my side
Today's the Macy's Day Parade
the night of the living dead is on its way
with a credit report for duty call
it's a lifetime guarantee
stuffed in a coffin "10% more free"
Red light special at the mausoleum

Give me something that I need

satisfaction guaranteed to you
what's the consolation prize?
economy sized dreams of hope

when I was a kid I thought

I wanted all the things that I haven't got
oh, I learned the heardest way
Then I realized what it took
To tell the difference between
thieves and crooks
when all along it was me and you

Give me something that I need

Satisfaction guaranteed
Because I'm thinking about
a brand new hope
the one I've never known
'cause now I know
it's all that I wanted

what's the consolation prize?

economy sized dreams of hope
Give me something that I need
Satisfaction guaranteed
Because I'm thinking about
a brand new hope
the one I've never known
and where it goes
and I'm thinking about
the only road
the one I never known
and where it goes

Because I'm thinking about

a brand new hope
the one I've never known
'cause now I know
it's all that I wanted

Senin, 18 April 2011

Yo.. The U, the N, the I, the T, the Y!!
Spread a love let it high fly.. to the sky!!
Kepalkan telapak tanganmu.. yang keras!!
Bertahan dan ayunkanlah.. ke atas!!
Dan.. jangan pernah liat perbedaan sebagai suatu halangan.
Everything that's wrong must come out as one.
One soul, one blood, one heart.. one love!!
Keep your vision alive and keep it smart.

Hey.. you! watch you gonna do?
Watcha gonna do when they come for you??
Just put your arm fist, but don't make it twist.
Now stand together in the platform of peace.

Bisa saja kau tak hargai pendapatku..
Pendapatmu? Pendapatku? Pendapatmu? Pendapatnya??
Perlu satu kata agar tidak berontak.
Saat ini kuingin kalian semua untuk teriak!

Bridge:
Come on put your fist up.. U N I T Y !!
Semua bergerak.. U N I T Y !!
We gotta take da power back.. U N I T Y !!
Semua teriak.. U N I T Y !!

Listen up.. listen up!! e'yo body.. listen up!!
Everybody joy the music and put.. your hands up!!
Jangan ada ragu, walau hanya sedetik.
Bersama kita satu tanpa koma atau titik.
One goes to the two becoming three.
I know its not easy, living in a U N I T Y.
Satu jiwa (ough), satu darah (yeah), Satu rasa (c’mon), satu cinta!!

We believe as one in time. We will be as one in mind.

Get up, stand up.. come on put your hands up!!
Stand up and get up.. so come on put your hands up!!
Bhineka tunggal ika.. satu dalam rasa..
dan keadilan itu belum tentu sama rata!!
Warna yang melebur, tenang di dalam kontras.
Jiwa kita kokoh, seperti batu keras.
Aku dan kau.. yang terangkum dalam waktu.
Tapi tunggu dulu, kau tau arti Satu??

Back to Bridge

We believe as one in time. We will be as one in mind. (2x)

Yeah.. Ini adalah cara yang sama untuk me-respek perbedaan..
antara kau, aku.. hewan, setan.. warna.. hitam, putih.. keras atau pelan.
Coba jabarkan isi otak Martin Luther ketika suarakan persamaan.
Apa masalahmu?! Masalahku dan kau bukan sebatas perbedaan.
Hanyalah tentang bagaimana.. bagaimana kita hidup berdampingan??
Kalian para poser dari tokoh nonsen..
prepare untuk bersatu dan bakar egotrip jiwa..
prepare untuk bersatu dan bakar egotrip jiwa!!!

We believe as one in time. We will be as one in mind

We believe as one in time. We will be as one in mind. (2x)